MATSAMA 2024: Membentuk Peserta Didik Yang Berkarakter Mandiri dan Islami

     Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) tahun pelajaran 2024-2025 kali ini dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 15 Juli sampai de...

    Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) tahun pelajaran 2024-2025 kali ini dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 27 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta didik baru yang sudah memantapkan diri untuk menuntut ilmu di MI Iskandar Sulaiman. Pembukaan Matsama dilaksanakan pada hari Senin 15 Juli 2024 yang diikuti oleh semua peserta didik MI Iskandar Sulaiman sekaligus apel pembuka sebagai pertanda dimulainya pembelajaran di tahun ajaran baru. Kegiatan Matsama ini sama sekali tidak memberikan beban kepada siswa dengan tugas-tugas yang rumit. Meski pelaksananya yang lama, justru pelaksanaannya dikemas dengan berbagai macam game atau permainan yang menarik bagi peserta didik baru.

    Landasan utama dalam pelaksanaan Matsama pada tahun ini mengambil poin penting mengenai kemandirian, gotong royong, sopan santun dan berketuhanan Yang Maha Esa. Solikah, S.Pd selaku koordinator dari kegiatan Matsama mengatakan bahwa kegiatan Matsama kali ini diharapkan mampu membentuk peserta didik yang memiliki karakter mandiri, gotong royong, sopan santun dan memiliki ketaqwaan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. "Matsama pada tahun ini mengambil empat pokok karakter pak, kemandirian, gotong royong, sopan santun dan berketuhanan Yang Maha Esa." Ujar Bu Solikah sapaan akrab di Madrasah. 

    Pelaksanaan Matsama dengan mengambil empat poin yang berhubungnan dengam karakter siswa memiliki dampak positif kepada para peserta didik baru. 

Melalui sikap mandiri anak-anak dapat belajar sendiri dan tidak bergantung kepada orang tua, begitu juga dengan sikap gotong royong, anak-anak dapat bekerjasama dengan teman kelasnya. Tak kalah penting melalui sikap sopan santun, anak-anak dapat mengetahui batas-batas perilaku yang diperbolehkan atau tidak serta anak-anak mengetahui tatakerama kepada guru, teman dan orang tua. Kemudian yang terakhir, melalui sikap berketuhanan Yang Maha Esa yang dibiasakan melalui kegiatan ritual keagamaan seperti salat Duha, Istighotsah dan membaca al Quran Juz 30, harapanya anak-anak dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.